ISBN 978-979-16284-5-7
“Ngaco aja lu ! Mana ada hujan berwarna oren ?”
Kubil, Ex-honorer Disperindag Cibinong
***
Aktivitas Aybie menjadi tidak dipahami oleh orang-orang yang dekat dengannya, baik ibunya dan juga kerabat hingga kekasihnya sendiri. Semacam ada yang dikorbankan dari apa yang dianggap sebagai hal “yang mulia” tersebut. Aktivitas yang dijalankan dalam syiar agama, tepatnya syiar kristen yang sepertinya mencerahkan dengan tema “Doktrin Anugerah”. Lantas apa yang terjadi dengan keponakan jauh Aybie, Iko yang terhitung baru mengalami kehilangan ayahnya, juga hubungan yang membuat mereka berelasi dengan Greg dalam aktivitas misionaris dan syiar keyakinannya. Sebuah relasi dan juga pertanyaan hingga berujung pada sesuatu kejadian. Bagaimana ayahnya Ilya yang anaknya: Ilya, temannya Iko dalam aktivitas kanak-kanak yang umum, merespon setiap syiar dan bagaimana Greg dalam menjalankan misinya tersebut.
Sungguhkah sesuatu yang mulia itu ? Hal yang dengan giat dan berani mengambil resiko untuk dijalankan. “rintik hujan yang berwarna oren…” memang hanya terjadi pada suatu momen tertentu akan tetap apa yang bisa diingat, hal yang indah dan ideal ? atau justru yang lain ? Dimanakah hal yang bisa dibayangkan akan “rintik hujan yang berwarna oren…” tersebut ? Menjadi pentingkah soal yang dibawa Greg? Soal ‘kegemaran’, soal yang ideal dan soal yang tidak selamanya atau justru seharusnya indah dan akhirnya menjadi; soal yang tragis !
info pemesanan :